Kenapa semua masih tentang kamu?
Di rangkaian kata-kata, entah dihatiku,
[karena aku berusaha ekstra keras untuk menutup wajahmu dihatiku dengan sehelai kain tipis, agar hanya bayangnya yang terlihat. lagipula, memang sekarang kamu hanya bayangan semu tak teraih bukan?]
sedangkan aku masih mengharap kata-katamu tetap tentang aku,
[yang pastinya bukan. kamu menuliskannya secara implisit sekali]
lalu,
aku harus berhenti menulis tentang kamu,
atau berhenti menulis saja?
aku berhenti bernafas saja ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar